Entri yang Diunggulkan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI ANTAR SANTRI PON-PES RAUDLATUL ULUM I (Kajian Sosiolinguistik)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1                    Bentuk-bentuk Alih Kode Bentuk alih kode bahasa Madura ke dalam bahasa Indonesia yang ditemukan berupa kalimat antara lain kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru dan kalimat berita. 4.1.1         Alih Kode Kalimat Berita Alih kode struktur kalimat berita pada penelitian ini terdiri atas beberapa jenis  kalimat,  antara lain struktur kalimat aktif dan pasif. Struktur kalimat berita yang berbentuk kalimat aktif dan pasif banyak ditemui dalam percakapan yang   dilakukan antara petugas jam belajar pesantren dengan santri di waktu jam belajar berlangsung. Hal tersebut dapat diamati berikut ini: (4. 1 .1/ Ak.1) Santri           : Untuk pembacaan . Ustadzah    : Sudah? Kalo sudah sekarang, jelaskan tentan...

Analisis Penggunaan Bahasa di Pon-Pes Raudlatul Ulum I Bab III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1                   Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
3.1.1        Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Sosiolinguistik. Sosiolingusistik  merupakan  ilmu  yang mempelajari ciri bahasa, beberapa variasi bahasa  dan hubungan antara pengguna bahasa dengan ciri fungsi variasi bahasa. Sosiolinguistik menurut pendapat lain merupakan kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
3.1.2        Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif bersifat deskriptif, karena data hasil penelitian dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ratna (2009:47), ia mengungkapkan bahwa ”Penelitian kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah yaitu data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya”. Objek penelitian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah pendekatan kualitatif dianggap sama dengan pemahaman. Sesuai dengan namanya, pendekatan ini mempertahankan nilai-nilai sehingga pendekatan ini dipertentangkan dengan pendekatan kualitatif yang berarti bebas nilai.
3.2                   Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah dari berbagai sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam, yaitu:
1.             Data Primer, merupakan sumber utama dari penelitian ini, yaitu santri pondok pesantren Raudlatul Mubtadiin.
2.             Data Sekunder, yaitu masyarakat yang ada di sekitar lingkungan pondok pesantren Raudlatul Mubtadiin.
3.3                   Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan mengunakan metode simak, dengan menyimak penggunaan bahasa santri Ponpes DS. Disebut metode simak karena pengumpulan data dengan menyimak pengunaan bahasa. Teknik dasar dengan mengunakan teknik sadap, yaitu mendapat data dengan cara menyadap (Sudaryanto, 1993: 133). Penyadapan terhadap bahasa yang digunakan santri pada kegiatan ta’lim. Teknik lanjutan: (1) Teknik Simak Libat Cakap, Peneliti terlibat langsung dalam pengambilan data, maksudnya peneliti terlibat dengan mitra tutur. (2) Teknik Bebas Libat Cakap, maksudnya pengambilan data tanpa mengikut sertakan penelitian untuk terlibat lagsung dalam percakapan. Peneliti hanya sebagai pengamat yang berada di luar pembicaraan. (3) Teknik Rekam, teknik ini bisa secara terbuka yaitu perekaman diketahui oleh pihak perekam dan secara tertup yaitu perekaman yang tidak diketahui oleh pihak informan untuk mendapat data secara wajar. (4) Teknik catat, Selain perekaman dilakukan pencatatan data yang diperkirakan perlu perhatian atau keterangan khusus, seperti waktu dan tempat terjadinya tindak tutur, identitas penutur,  situasi tutur, dan tujuan tutur. (5)  Dari  hasil  rekam  kemudian  data ditranskrip kedalam bentuk tulisan.
3.4                   Korpus Data
Kode Data
Data
Deskripsi
Ak.1


F.Ak.1



Kode Data
Data
Deskripsi
Ck.1


F.Ck.1


Ket:     Ak = Alih kode, 1 = urutan data, F.Ak = Faktor Alih kode
            Ck = Campur kode, 1 = urutan data, F.Ck = Fungsi Campur kode
3.5                   Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual, khususnya dengan mengacu pada konsep komponen tutur sebagai dasar ancangannya. Konsep komponen tutur yang dimaksud adalah yang dikemukakan oleh Hymes (1972) dan dikembangkan oleh Poedjosoedarmo (1975).
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan kontekstual dalam penelitian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kridalaksana (1993:120) sebagai berikut, pendekatan dalam analisis dengan mendasarkan pada aspek-aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait mengkait dengan ujaran. Jadi jelas bahwa dalam rangka melaksanakan pendekatan ini, tuturan-tuturan yang didapat dari tahap pengambilan data, dianalisis dengan mendasarkan pada konteks. Konteks yang dimaksud bukanlah konteks linguistik seperti yang dimengerti dalam linguistik struktural, tetapi konteks sosial dan kultural yang realisasinya telah tertuang dalam konsep komponen tutur tersebut.

3.6                   Teknik Penyajian Data
Hasil penelitian alih kode dan campur kode dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode sajian informal. Metode sajian informal dimaksudkan sebagai cara penyajian hasil dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Dengan demikian, sajian hasil analisis data dalam penelitian ini tidak memanfaatkan berbagai lambang, tanda, singkatan, seperti yang biasa digunakan dalam metode penyajian hasil analisis data secara formal. Metode sajian informal digunakan dalam menuangkan hasil analisis pada tulisan ini karena pada dasarnya penelitian ini tidak memerlukan notasi formal.
3.7                   Prosedur Penelitian
Adapun prosedur atau tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah:
3.7.1        Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati interaksi antar santri dalam berkomunikasi secara lisan.
3.7.2        Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti mengelompokkan data yang mengarah pada alih kode dan campur kode yang terdapat dalam interaksi antar santri di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin.
3.7.3        Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi, yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data-data yang diperoleh dari pengamatan terhadap “Penggunaan Bahasa dalam Interaksi Antar Santri di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin” desa Ganjaran kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang, lalu menganalisis alih kode dan campur kode dan menyimpulkannya..
3.8                   Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data merupakan hal yang penting dalam penelitian, untuk mengecek keabsahan data maka teknik yang digunakan adalah teknik kriteria kepercayaan yang dikembangkan oleh Moleong (2010: 330), yaitu:
1.             Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
2.             Ketekunan pengamatan, dilakukan pengamat dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama kegiatan analisis terhadap “Penggunaan Bahasa dalam Interaksi Antar Santri di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin” khususnya dalam alih kode dan campur kode sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan sesuai.
3.             Pemeriksaan sejawat, yaitu mendeskripsikan proses dan hasil penelitian dengan pembimbing, teman sejawat, dan dosen yang memiliki pengetahuan mengenai judul penulis.   

Maka, jelas bahwa melalui triangulasi, ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawatlah keabsahan data tentang “Penggunaan Bahasa dalam Interaksi Antar Santri di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin” khususnya dalam alih kode dan campur kode dapat dibuktikan keabsahan datanya.

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH TEATRIKAL PUISI "KARAWANG-BEKASI" KARYA CHAIRIL ANWAR

NASKAH TEATRIKAL PUISI (Dialog Bukit Kamboja)

PUISI TENTANG GURU/KIYAI: SANG LENTERA