BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan seluruh data yang telah dipaparkan dan dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa novel “Angel And Demon” karya Dan
Brown beralur lurus atau maju. Alur dalam novel tersebut bergerak maju, mulai
dari pengenalan, dikembangkan dalam munculnya konflik, bergerak menuju konflik
memuncak, terus maju menuju klimaks dan pada akhirnya sampai pada penyelesaian.
Pada dasarnya novel ini menggambarkan problem social yang terjadi
antara ilmuan dan agamawan. Dalam novel ini menceritakan kecurangan seorang
Camerlengo atas gereja. Dengan memanfaatkan legenda lama tentang pertentangan
dan perselisihan yang terjadi antara kelompok persaudaraan kuno Illuminati
dengan orang-orang Vatikan City. Dia membuat sekenario seolah-olah kelompok Illuminati bangkit kembali dan
orang-orang Illuminati ingin menuntut balas kepada orang-orang Vatican atas
penindasan dan pembantaian yang dilakukan oleh orang-orang Vatican terhadap
nenek moyang kelompok Illuminati.
Si Camerlengo meracuni Sri Paus, mengirim orang untuk membunuh
seorang ilmuan yang menurutnya berbahaya bagi agama yaitu Leonardo Vetra,
menculik dan membunuh empat cardinal yang menjadi calon kuat dalam pemilihan
paus baru. Semua itu dilakukan demi ambisinya menjadi paus dan memimpin Vatican
agar bisa menyelamatkan gereja dari ancaman ilmu pengetahuan.
5.2
Saran-saran
Bedasarkan
hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
·
Bagi peneliti
berikutnya, peneliti mengharapkan
penelitian yang akan
diiakukan akan lebih
baik lagi karena
menganalisis alur dalam suatu novel akan
memperdalam pemahaman terhadap novel yang dianalisis. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi
penulis sendiri dan bagi orang banyak.
·
Penelitian
ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya, khususnya
tentang unsur religiusitas.
·
Penulis
berharap agar penelitian ini dapat di sosialisasikan kepada masyarakat untuk
menambah wawasannya tentang unsur
religiusitas dalam sebuah karya sastra khususnya.
·
Diharapkan
untuk selanjutnya karya sastra bukan sekedar
menjadi bahan bacaan sesaat, melainkan menjadi suatu kajian menarik guna mendapatkan pelajaran.
·
Agar para
pembaca dan peneliti karya sastra
meningkatkan apresiasi positifnya terhadap karya sastra.
Comments
Post a Comment