Entri yang Diunggulkan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI ANTAR SANTRI PON-PES RAUDLATUL ULUM I (Kajian Sosiolinguistik)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1                    Bentuk-bentuk Alih Kode Bentuk alih kode bahasa Madura ke dalam bahasa Indonesia yang ditemukan berupa kalimat antara lain kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru dan kalimat berita. 4.1.1         Alih Kode Kalimat Berita Alih kode struktur kalimat berita pada penelitian ini terdiri atas beberapa jenis  kalimat,  antara lain struktur kalimat aktif dan pasif. Struktur kalimat berita yang berbentuk kalimat aktif dan pasif banyak ditemui dalam percakapan yang   dilakukan antara petugas jam belajar pesantren dengan santri di waktu jam belajar berlangsung. Hal tersebut dapat diamati berikut ini: (4. 1 .1/ Ak.1) Santri           : Untuk pembacaan . Ustadzah    : Sudah? Kalo sudah sekarang, jelaskan tentan...

KAJIAN PUISI: PENGERTIAN PUISI


Pengertian Puisi
Apakah puisi itu? Pertanyaan sederhana itu ternyata tidaklah mudah menjawabnya. Batasan mengenai puisi sulit untuk diberikan. Pada bagian awal ini dicoba mencari batasan puisi melalui puisi para penyair, perhatikan beberapa puisi berikut ini.
SAJAK
O, bukannya dalam kata yang rancak
kata yang pelik kebagusan sajak.
O, pujangga, buang segala kata,
yang akan cuma mempermainkan mata,
dan hanya dibaca selintas lalu,
karena tak keluar dari sukmamu.

Seperti matahari mencintai bumi,
memberi sinar selama-lamanya,
tidak meminta sesuatu kembali,
harus cintamu senantiasa.
                  (Sanusi Pane)

SAJAK
Jari-jari dalam diri
bagai akar yang pernah berhenti
menggali bumi, makin dalam
makin dalam di dalam kelam

jari-jari yang menulis kata
makin keras makin keras
bagai pisau tajam
mengoyak-ngoyak badan

mimpi dalam urat-urat diri
mengalir berdebur-debur
bagai ombak, bagai gelombang
tak tahu pulang
                              (Wing Karjo)

PUISI 24
Puisi: bukanlah persinggahan
bagi petualang yang suntuk mengarungi
bukit-bukit
rumah abadi ia
tempat penyair mencuci jiwa
yang kerontang oleh kemarau panjang
                              (Tengsoe Tjahjono, 2003)

PUISI
Bukanlah kumpulan kata
kata yang menarik dan
memikat penglihatan,
bukanlah kalimat-kalimat yang
sulit dipahami dan dimengerti
tapi sebuah curahan hati curahan jiwa
curahan pikiran  dan imajinasi
dari hasil pengalaman pribadi
dalam hidup ini
dan alam mimpi.
                              (A.D)
Ada banyak penyair menulis puisi atau sajak mengenai puisi atau sajak itu sendiri. Tanpa sadar mereka mengungkapkan apa itu puisi bagi dirinya sendiri sebagai penyair.
      Dalam puisi yang berjudul Sajak Sanusi Pane menunjukkan bahwa kebagusan puisi atau sajak bukan terletak pada keindahan bahasanya. Kata-kata indah hanya akan mempermainkan pembacanya jika tidak sungguh-sungguh keluar dari jiwa penyair.
      Sajak bagi Wing Karjo lahir dari jari-jari penyair yang menggali secara mendalam persoalan yang muncul di bumi dan semesta ini. Kesadaran untuk menulis bagi penyair bagai panggilan yang terus-menerus membutuhkan n jawaban.
      Namun, di sisi lain Tensoe Tjahjono memandang puisi bukan sebagai tempat pelarian bagi orang yang gagal atau letih menjalani hidupnya. Puisi baginya adalah rumah abadi tempat penyair mencuci jiwanya.
      Sedangkan menurut A.D puisi adalah sebuah curahan hati, jiwa, pikiran dan imajinasi penyair berdasarkan pengalamannya dalam kehidupan nyata maupun alam mimpi. Bukan sekumpulan kata ataupun kalimat yang diperindah dan dipercantik sehingga memikat penglihatan pembaca.
      Penyair-penyair tersebut terlihat tidak mempersoalkan bagaimana bentuk puisi itu seharusnya. Yang mereka kemukakan adalah bagaimana seharusnya kandungan dan amanat sebuah puisi. Kata-kata indah yang tidak keluar dari kejujuran jiwa hanya akan menyesatkan pembaca.
Secara etimologis kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti membuat, poeisis yang berarti pembuatan, atau poeities yang berarti pembuat, pembangun atau pembentuk. Di Inggris puisi itu disebut poem atau poetry yang tidak jauh berbeda dengan to make  atau to create, sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi itu disebut maker.
Puisi diartikan pembuat, pembangun, atau pembentuk karena pada dasarnya menulis suatu puisi adalah membuat, mambangun atau membentuk sebuah dunia baru secara lahir maupun batin.
Disamping itu puisi disusun dalam alur irama. Irama dibangun dengan mengulang bunyi-bunyi yang sama, mirip, atau homorgan (sedaerah artikulasi). Irama menjadi salah satu pembentuk efek estetik dan artistik sebuah puisi.
Sedangkan secara tipografis (ukiran atau lukisan bentuk) puisi juga berbeda dari prosa dan drama. Ungkapan dalam puisi secara tipografis dibentuk dengan rupa larik dan bait. Lirik dan bait menjadi ciri visual puisi. Prosa pada umumnya dibentuk dengan pola paragraf dan bab-bab. Naskah drama akan menonjolkan dialog dan narasi atau petunjuk laku dalam ekspresi tulis yang berbeda.
Yang tidak kalah pentingnya ialah penggunaan bahasa dalam puisi. Bahasa puisi berbeda dengan wacana yang lain karena dipengarui dua hal penting, yaitu kepadatan ekspresi dalam puisi dan koridor estetika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa puisi adalah ungkapan pikir dan rasa yang berirama, dalam bentuk larik dan bait dengan memakai bahasa yang indah dalam koridor estetik.

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH TEATRIKAL PUISI "KARAWANG-BEKASI" KARYA CHAIRIL ANWAR

NASKAH TEATRIKAL PUISI (Dialog Bukit Kamboja)

PUISI TENTANG GURU/KIYAI: SANG LENTERA