Entri yang Diunggulkan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI ANTAR SANTRI PON-PES RAUDLATUL ULUM I (Kajian Sosiolinguistik)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1                    Bentuk-bentuk Alih Kode Bentuk alih kode bahasa Madura ke dalam bahasa Indonesia yang ditemukan berupa kalimat antara lain kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru dan kalimat berita. 4.1.1         Alih Kode Kalimat Berita Alih kode struktur kalimat berita pada penelitian ini terdiri atas beberapa jenis  kalimat,  antara lain struktur kalimat aktif dan pasif. Struktur kalimat berita yang berbentuk kalimat aktif dan pasif banyak ditemui dalam percakapan yang   dilakukan antara petugas jam belajar pesantren dengan santri di waktu jam belajar berlangsung. Hal tersebut dapat diamati berikut ini: (4. 1 .1/ Ak.1) Santri           : Untuk pembacaan . Ustadzah    : Sudah? Kalo sudah sekarang, jelaskan tentan...

BAHAN AJAR AL-QUR'AN




NAMA-NAMA IMAM QURRO’ DAN ROWINYA
Ini nama-nama dari imam-imam bacaan Al-Qur’an yang 7 beserta negaranya dan para Rowinya.
1.                       Imam Nafi’: imam qori’ dari Negara Madinah, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Qolun dan imam Warsy.
2.                       Imam Ibnu Katsir: imam qori’ dari Negara Mekkah, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Al-Bazzy dan imam Qonbul.
3.                       Imam Abu ‘Amar: imam qori’ dari Negara Bashroh, rowi penerusnya ada 2, yaitu Ad-Duri dan imam Asy-Syusiy.
4.                       Imam Ibnu ‘Amir: imam qori’ dari Negara Syam, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Hisyam dan imam Ibnu Dzakwan.
5.                       Imam ‘Ashim: imam qori’ dari nagara Kufah, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Hafsh dan ima Syu’bah.
6.                       Imam Hamzah: imam qori’ dari Negara kufah, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Kholaf dan imam Khollad.
7.                       Imam ‘Ali Al-Kisa’iy: imam qori’ dari Negara kufah, rowi penerusnya ada 2, yaitu imam Abul Harits dan imam Ad-Duriy.



PENGERTIAN TAJWID
Tajwid secara bahasa artinya memperbaiki atau membuat baik. Sedangkan secara istilah ulama’ Qurro’ di dalam Nazhom Jazariyyah teringkas menjadi 4 bait, yaitu
وهو إعطاء الحروف حقها + من صفة لها ومستحقها
ورد كل واحد لاصله  + والفظ في نظيره كمثله
مكملا من غير ما تكلف  + با الطف في النطق بلا تعسف
و ليس بينه وبين تركه + إلا رياضة امرئ بكفه
Yang dinamakan Tajwid ialah membacanya Al-Qur’an bisa men-datangi makhroj-makhrojnya huruf, dibaca menurut semestinya yang tepat dan melengkapi semua sifat-sifatnya huruf sepertti membaca Qolqolah, Hams, pada huruf-huruf yang memiliki sifat Qolqolah atau Hams.
Kemudian pada bacaan-bacaan yang sama dibaca sama, seimbang, serasi, adil, tidak dibaca dengan selisih, tapi dipukul sama rata. Seperti membaca
برب الناس. ملك الناس. اله الناس.
Dibacanya harus serasi panjang dan pendeknya, tidak boleh berselisih.
Membaca Al-Qur’an harus dengan sempurna, halus, enak di-dengar dan terang. Menggunakan gaya Arab asli dan bacaan orang yang fasih lidahnya, tidak menambahi dan mengurangi dan tidak dibuat-buat lahan/keliru. Dari ketentuan ini maka hrus bisa menjaga dari terlalu menjelaskan dan memisah-misahkan huruf-hurufnya sehingga keluar suara tambahan, atau terlalu perlahan-lahan membacanya sehingga terlalu lama jarak antar huruf (putus-putus) sehingga menjadi Saktah.
Membaca Al-Qur’an harus RIYADLOTUL LISAN (melatih lidah disiplin membaca dengan baik). Riyadloh ini dihasilkan dengan memperbanyak ulangan dan dengan mengambil bacaan dari guru yang ahli. Mengaji Al-Qur’an yang seperti ini istilah pupolernya disebur dengan Musyafahah atau Talaqqy. Musyafahah adalah dari bibir guru kebibir murid dan Talaqqy adalah menerima apa adanya dari pembacaan guru.






بسم الله الرحمن الرحيم
احكام الحروف
أ‌.              احكام التنوين والنون السكينة
حكم نون ماتى دان تنوين ادا ليما, يائتو:
1.             إظهار. افابيلا ادا نون ماتى اتو تنوين برتمو داغان سلة ستو دارى حرف-حرفحَلَقْ (حرف-حرف تاغ كوراكان, يائتو  أ ها ع ح خ غ) مكا وجب دي باجا جلاس (إظهار)
2.              إذغام بغنة. افابيلا ادا نون ماتى اتو تنوين برتمو داغان سلة ستو دارى ي ن م و مكا وجب دي باجا إذغام بغنة (مماسؤكن حرف فرتما فدا حرف كادوا دي سرتاهي داغوغ)
3.              إذغام بلا غنة. افابيلا ادا نون ماتى اتو تنوين برتمو داغان سلة ستو دارى ل دان ر, مكا وجب دي باجا إذغام بلاغنة (مماسؤكن حرف فرتما فدا حرف كادوا تنفا دي سرتاهي داغوغ)
4.             إقلب. افابيلا ادا نون ماتى اتو تنوين برتمو داغان ب, مكا وجب دي باجا إقلب (ماغ كانتى سوارا نون ماتى اتو تنوين منجادى سوارا ميم)

5.             إخفاء. افابيلا ادا نون ماتى اتو تنوين برتمو داغان سلة ستو دارى ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك, مكا وجب دي باجا إخفاء (سامار)

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH TEATRIKAL PUISI "KARAWANG-BEKASI" KARYA CHAIRIL ANWAR

NASKAH TEATRIKAL PUISI (Dialog Bukit Kamboja)

PUISI TENTANG GURU/KIYAI: SANG LENTERA