Entri yang Diunggulkan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI ANTAR SANTRI PON-PES RAUDLATUL ULUM I (Kajian Sosiolinguistik)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1                    Bentuk-bentuk Alih Kode Bentuk alih kode bahasa Madura ke dalam bahasa Indonesia yang ditemukan berupa kalimat antara lain kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru dan kalimat berita. 4.1.1         Alih Kode Kalimat Berita Alih kode struktur kalimat berita pada penelitian ini terdiri atas beberapa jenis  kalimat,  antara lain struktur kalimat aktif dan pasif. Struktur kalimat berita yang berbentuk kalimat aktif dan pasif banyak ditemui dalam percakapan yang   dilakukan antara petugas jam belajar pesantren dengan santri di waktu jam belajar berlangsung. Hal tersebut dapat diamati berikut ini: (4. 1 .1/ Ak.1) Santri           : Untuk pembacaan . Ustadzah    : Sudah? Kalo sudah sekarang, jelaskan tentan...

Pengertian Filsafat Bahasa



FILSAFAT BAHASA
Bahasa dan filsafat merupakan dua sejoli yang tak terpisahkan. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang senantiasa bersama. Akan tetapi, perhatian dunia filsafat terhadap bahasa belum pernah begitu luas, umum, dan mendalam seperti sekarang ini. Dapat dikatakan, perhatian filsafat terhadap bahasa saat ini sama agungnya dengan yang ada dalam filsafat klasik. Perbedaannya terletak dalam variasi sudut pandang.
Salah satu hal yang mencolok dan sekaligus mengagumkan, bahwa dalam berbagai aliran filsafat abad ke-20 hingga sekarang, seperti dalam fenomenologi, eksistensialisme Heidegger, filsafat analitik, neopositivisme, hermeneutika, dan semiotika, masalah bahasa memainkan peranan yang sangatbesar.
Dengan tidak mengecilkan filsafat barat abad ini, bahwa dalam tradisi filsafat islam pun sepanjang sejarah perkembangannya, masalah bahasa telah menjadi sentral kajian para filosof muslim, baik secara langsung maupun tidak. Bahkan filsafat itu sendiri telah dijadikan metode pembahasan rumpun ilmu kebahasaan islam, seperti “Ilmu Nahwu” (Sintaktis), Semantika Islam (Ilmu Ma’ani), Ilmu Mantik (Logika), dan lainnya.
Dalam pembahasan ini lebih ditujukan bagi para peminat filsafat bahasa dan bersifat pengantar, maka uraian tentang pengertian, objek, metode dan manfaat mempelajari filsafat bahasa itu perlu dikemukakan lebih dahulu (pembahasan selanjutnya). Dengan demikian, uraian tersebut diharapkan dapat memberikan pijakan awal bagi pembahasan-pembahasan selanjutnya.

MEMAHAMI FILSAFAT BAHASA
e

A.    Pengertian Filsafat Bahasa
1.      Istilah Filsafat
Kita seringkebingungan untuk mendapatkan pengertian tentang filsafat. Bahkan tidak jarang orang merasa ketakutan mendengar istilah filsafat. Misalnya, tidak sediki orang yang merasa takut akan jatuh kafir apabila mempelajari filsafat. Sebab filsafat tidak ada dalam kitab suci dan juga tidak diwahyukan.
Memang benar filsafat bukanlah wahyu dan sangat tidak tepat jika dibandingkan dengan wahyu. Sebab wahyu adalah kala (Logos) Tuhan yang Maha kuasa, sedang filsafat hanyalah metode berpikir yang dihasilkan oleh pikiran manusia.
Namun, apakah benar filsafat akan mendatangkan kekafiran? Terlalunaif untuk sampai pada kesimpulan semacam itu, karena tidak sedikit orang yang tidak mempelajari filsafat terjebak pada kekafiran, bahkan tidak punya agama (atheis). Sebaliknya banyak orang yang karena telah mempelajari filsafat bahkan menjadi semakin yakin akan kebenaran wahyu ilahi. Dengan demikian, apakah yang disebut filsafat itu?  Dan dari manakah asalnya? Apakah ia dari lngit turun ke bumi atau sebaliknya? Mari kita pelajari bersama dan tanpa prasangka.
Jika dilihat secara etimologi, istilah filsafat diambil dari kata falsafah yang berasal dari bahasa Arab. Istilah ini diadopsi dari bahasa Yunani philoshophia.  Kata philosophia terdiri dari kata phileinyang berarti cinta, dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, secara etimologis filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan yang mendalam.
Menurut Plato (427-347 SM), filsafat adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang hakikat sesuatu. Menurut Aristoteles, seorang murid dari Plato, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika, dan pengetahuan praktis.
Sampai pada Aristoteles, pengertian  filsafat mengalami perkembangan, ia tidak sekedar ilmu yang mencoba mencari hakikat kebenaran dari sesuatu, tetapi hakikat kebenaran dari seluruh ilmu.
Para filosof muslim abad pertengahan memberikan pengertian filsafat sebagai ilmu yang meneliti hakikat segala sesuatu yang ada dengan cara menggunakan akal sempurna. Al-Farabi, misalnya, mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang bertugas untuk mengetahui semua yang ada karena ia ada (al-ilmu bi al-maujudat bima hiya maujudah).
Dari sini, Al-Farabi membagi lapangan filsafat menjadi dua bagian, yaitu (1) filsafat teori (al-falsafah nadhori), yang bertugas untuk mengatahui yang ada tanpa tuntutan untuk mewujudkannya; dan (2) filsafat praktik (al-falsafah amaliyah), yang bertugas untuk mengetahui sesuatu yang seharusnya diwujudkan dengan amal.
Imanuel Kant 1724-1804), salah seorang filosof abad modern, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahua mengenai pokok pangkal dari segala perbuatan dan pengetahuan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian filsafat lebih ditujukan pada kegiatan berfikir kritis yang bersifat serius (Bertran Russel). Baginya, fungsi filsafat adalah sebagai alat kritik terhadap pengetahuan, memeriksa secara kritis asas-asas yang dipakai di dalam ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, serta mencari ketidak-selarasan yang dapat terkandung dalam asas-asas itu. Ia mengatakan bahwa philosophy is the attempt to answer ultimate question critically, yaitu menjawab pertanyaan tingkat tinggi, suatu pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh sains.
Perhatikan definisi yang diungkapkan oleh William James, Mulder, dan Fung Yu Lan. Bagi James, filsafat hanyalah kumpulan pertanyaan yang belum pernah terjawab oleh sains secara memuaskan. Mulder berpendapat bahwa filsafat adalah pemikiran teoritis tentang susunan realitas sebagai keseluruhan. Sedangkan menurut Fung Yu Lan, filsafat adalah pikiran sistematis dan merupakan refleksi tentang hidup.
Definisi-definisi yang dikemukakan oleh para filosof dan ahli filsafat tersebut menunjukkan bahwa pengertian filsafat yang disodorkan masing-masing memiliki perbedaan.
Terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, cara pandang atau pendekatan yang dipakai oleh masing-masing filosof dan ahli filsafat, yang berbeda-beda. Kedua, lingkungan intelektual dan pandangan hidup ereka yang bervariasi.
Karena banyaknya perbedaan di dalam memberikan pengertian filsafat, maka saya (penulis) membatasi pengertian filsafat sebagai sebuah ilmu dan sebuah metode berfikir. Filsafat sebagai ilmu artinya, filsafat adalah salah satu cabang ilmu yang bisa dikaji atau dipelajari. Karena ia sebagai ilmu, maka ia harus memiliki empat syarat, yaitu memiliki objek yang jelas, memiliki metode, disusun secara sistematis, dan bersifat universal.
Filsafat sebagai sebuah metode, mengandung pengertian sebagai metode berfikir secara logis, mendalam (radikal), dan bersifat universal mengenai segala sesuatu yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH TEATRIKAL PUISI "KARAWANG-BEKASI" KARYA CHAIRIL ANWAR

NASKAH TEATRIKAL PUISI (Dialog Bukit Kamboja)

PUISI TENTANG GURU/KIYAI: SANG LENTERA